a. Al- Kariim (Yang Maha Mulia)
Al-kariim artinya Yang Maha Mulia. Allah adalah Dzat Yang Maha sempurna dengan kemuliaan-Nya, tidak dilebihi oleh siapapun selain-Nya. Karena kemuliaan-Nya, Allah memilikim kebaikan yang tidak terbatas. Dia akan memberi jika diminta, dan tetap memberi meski tidak diminta.
Q.S 23:116
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
Terjemah :
Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.
Karena kemuliaan-Nya itu pula, Allah memulyakan al- Qur’an, malaikat, para nabi dan juga manusia. Jibril, malaikat yang menyampaikan kitab Allah kepada Nabi Saw, adalah utusan yang mulia, rasulullah Saw. juga seorang Nabi yang mulia, begitu pula dengan anak-anak Adam lainnya.
Q.S 17:70
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ
”Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS.al-Isra’ [17] :70)
Dengan memahami dan menghayati makna al-Asma’ al-Husna al-Kariim, maka hendaknya kita memiliki budi pekerti yang luhur, diantaranya adalah:
1) Menghiasi diri dengan akhlak yang baik
2) Menjaga kehormatan diri
3) Memuliakan para Rasul, Malaikat, kitab Allah dan semua makhluk ciptaan Allah.
Sehingga kita bisa mulia di sisi Allah maupun di sisi manusia
0 komentar:
Posting Komentar